Daftar Halaman

Sabtu, 18 Februari 2012

KU KATAKAN APA ADANYA

Putih,
ku katakan putih ku apa adanya, tapi kau buang muka
sejuta sinis mengambang dibibir,
jelas terlukis dalam sikap dan tata bahasa..
ya, tak mudah bagi ku menata puing hati
apalagi putih ku tak seputih mutiara jiwa,
kerna cuma segitulah yang aku punya....
hitam,
ku katakan hitam ku pekat adanya, tapi kau malah murka
sebab kau kira aku menghina,
nyata itu dalam sikap dan perlakuan saat bersua,
ya, padahal ku katakan jujur tak hendak pura pura
memang begitulah warna ku dulu, tak perlu aku malu
meski hitam kita berbeda tapi toh aku tak selugu yang kau duga,
kerna jalan karma itu memang harus ku tapaki, tak ada jalan lainya
jadi, kenapa harus berdusta......
ku katakan seadanya, kau takar penuh curiga
ku lukis gambar ku sebenarnya,katamu lukisan illusi semata
ku bersikap apa adanya, kau bilang cuma sandiwara
ku lakakukan semua wajar semata, ah...cuma siasat penjerat jiwa, kau kata
bagaimanapun upaya ku mencatatkan warna, tidaklah ada gunanya
ketika semua pondasi dilandasi aksioma,
bahkan udara sudah ditaburi nuansa tak percaya...
mesti bagaimana lagi cara ku menuturkan warna jiwa ku,
saat hitam, ku katakan hitam
saat putih, itulah putih ku
tak pandai ku bumbui bahasa,
agar tak jadi beban sepanjang usia menjemput asa,
inilah aku apa adanya, sesungguhnya....

ALINEA KU DI BUKU HIDUP MU

Aku melihat paragraph hidupmu tersusun penuh arti,
Menuntun penamu untuk terus,
Menjadikan buku kehidupanmu gemilang seterang bintang..
...
Entah aku ada dialineamu atau tidak sama sekali,
Yang pasti aku pernah tersurat dalam buku hidupmu,
Walau hanya tertulis sebagai setitik noda hitam...

Engganmu pernah menggoreskanku sebagai pengganggu,
Itu hal yang wajar,
Sebab aku adalah susunan tulisan yang tak teratur,
Kadang muncul setelah spasi,
Atau mungkin tak pernah ada sama sekali.

KATAKAN YA ATAU TIDAK

Ketika lukisan awan adalah rentetan tanda tanya
atas sikap dan tempatku berdiri..
ajari aku tuk memberi penjelasan,
bantu aku untuk menentukan pilihan,
katakan ya, katakan tidak !!
supaya pohon beringin depan tempat tinggalku,
tak lagi menaruh curiga atas semua gerak gerikku,
yang barangkali memang menimbulkan kecurigaan....

Ketika jalanan sunyi lewat tengah malam basah diguyur gelisah,
tiba tiba semua pepohonan yang tumbuh jadi pemisah trotoar kotaku,
menghadang gontai langkahku dengan tarian erotis,
aku terjerembab dilumpur genangan air pinggir selokan...
bukan karena aku mabuk kepayang atau terlibat asmara durjana,
mabukku bukan karena alkohol atau karena rayuan juwita malam,
tapi karena pandanganku nanar membaca sambung menyambungnya tanda tanya,
sepanjang jalan aspal yang kulalui.....
duh kekasih,
ajari aku tuk memberikan alasan,
bantu aku untuk menentukan pilihan,
jalan mana yang mesti kuturutkan...
katakan ya, katakan tidak...
lidahku kelu diujung waktu
buah malakama itu selalu terhidang dihadapanku....

BUNGA TERAKHIR

Ketika kulihat bunga ditaman
Ketika kusapa bunga nan indah
Yang siap menyambut mentari pagi
Dengan sentuhan kalbu peri

Bunga yang t’lah kupetik
Dan tak mungkin kucabik
Dengan tajamnya mata sembilu
Yang dapat menimbulkan pilu

Kuingin bungaku selalu..
Indah disetiap ruang
Kokoh diterpa angin
Dan diselimuti benang-benang kasih

Dengan setumpuk harapan
Naluriku berbisik..
Semoga bunga yang kupetik
Menjadi bunga terakhir
Yang s’lalu kumiliki

SELAMAT TIDUR CHAYANK

Pejamkanlah mata di keindahan malam ini dan tdurlah dalam kehangatan malam ini agar saat kau bangun senyuman mu lah yang akan menyapa sang surya di pagi hari.
Tidurlah dalam keheningan malam ini dan berkhayalah dengan khayalan indah mu agar mimpi mu terasa sempurna di saat engkau menyadarinya.
Saat kau pejamkan mata mu ingatlah hanya ku yang selalu di hati mu karna di saat bangun hanya snyum mu yang selalu ingin ku lihat.
Ketika malam memberikan keindahan malamnya untuk mu tutuplah mata indah mu dengan senyuman terindah mu, agar saat kau bangun cahaya pagilah yang akan menyapa mu dengan hangatnya.
Ketika malam datang ingat lah bahwa ku selalu memikirkan mu dan bermimpilah dengan khayalan indah mu ,saat itulah ku akan menyempurnakan mimpi-mimpi indah mu...

RUANG WAKTU

Tutup lah masalalu mu ..dan hidup lah dalam masa kini ..

Akan kah kita menunda kehidupan hari ini ..
karena takut akan hari esok ..
Akan kah kita menjadi kan hari ini ..
menjadi sedemikian getirnya dengan membayangkan
hal-hal yang telah terjadi di masalalu..
Akan kah saat bangun tidur di pagi hari ..
kita telah bertekad untuk ..
menggunakan sebaik-baik nya hari ini ..
dan mengambil hikmah yang sebesar-besar nya ..
dari waktu yang hanya berkisar 24 jam kedepan ..?
Akankah kita mampu mengambil manfaat ..
dari rangkaian detik demi detik dalam kehidupan
Dan ...kapan kita akan memulai semua itu ....
hari ini ...besok ...minggu depan ...
bulan depan ... tahun depan .....
Atau tidak sama sekali .

KELUH HATI

Sunyi dan senyap ku rasa.
Tak ada satu suarapun terdengar di telingaku.
Entah karena aku yg menikmati kesendirianku,
Entah karena ku memang tercampakkan.

Ku tertunduk,entah karena sedih atau malu.
ku koyak - koyak setiap lembaran dalam hidupku.
Masih adakah orang yang peduli padaku.
Masih adakah orang yang sanggup membahagiakanku.

Ku coba tahan isak tangis dalam diriku.
Pingkal memingkal tubuhku tergoncang.
menahan pedih dari hidupku.
Akankah semua ini berakhir.

Ku coba selimuti rasa gundaku padanya.
Namun... rasa cemas yang ada.
Ku coba tutupi rasa kasihku,
Namun rasa rindu yng menghantam.

Tubuhku mulai mengigil kembali.
Entah karena dingin ,entah karena tak sanggup menahan Emosi.
jengkel, resah, Cemburu,Takut, Cemas semua berbaur jadi satu.

Akupun tetunduk kembali dalam lamunanku.
Ku telan rasa pahit dalam kesendirianku.
ku teguk rasa pedih dalam ke sunyianku.

Duhai hati yang rapuh.
Haruskah aku mengais kasih untuk mu.
Haruskah aku memungut cinta untuk mu.
Haruskah aku menenggelamkan diri untuk mendapatkan belas iba mu.

Aku bagaikan kura-kura dalam tempurung.
mencoba tegar dalam kerapuhanku.
mencoba kuat dalam kelemahanku.
mencoba senyum dalam tangisku.

KETIKA KITA BERSILANG SENGKETA

Wajar saja mentari pagi menyisikan embun,
manakala tingkap bumi luluh dibelai surya,
meskipun masing masing kekeh pendirian,
tapi bersisian adalah jawaban,
untuk kita sebut siang dan malam,
bukankah masing masing menyimpan tilik sandinya,
kemudian melahirkan keingintahuan,
saat jiwa berbungkus harga diri
melahirkan ego tak terkendali.....
tak pernah kupinta silang sengketa,
bahkan dalam doa kuhindari mengingatnya...
tapi rupanya itulah cara,
hingga tak semua orang mahfum adanya
padahal arena itu menjadi lahan subur ,
bagi tumbuh kembangnya hakekat cinta,
meskipun bertaburan silang sengketa,
tapi akhirnya luruh jua kemunafikan,
saat fakta berkata berbeda,
meski sebenarnya, silang sengketa adalah penyatuan jiwa
tak ada yang harus dirubah,
apalagi mesti menyiapkan skenario melodrama
karena ternyata kita telah terjebak disana,
dan kalau kita mau jujur mengakuinya :
kita sudah terpedaya, kerna bertahan dengan logika
maka sebaiknya kita bijaksanakan jiwa raga,
dalam segala kekurangan dan kelebihannya,
kokohkanlah keberadaanya, dihatimu !!